Ramai Ekspos Gambar Semangka untuk Bantu Palestina, Apa Maknanya?
Jakarta, Master Gacor — Gambar buah semangka marak berseliweran di sosial media akhir-akhir ini untuk memperlihatkan support pada Palestina yang tetap digempur Israel dampak peperangannya dengan Hamas semenjak 7 Oktober kemarin.
Buah berdaging merah penuh biji itu ada di beragam upload netizen sampai demo pro-Palestina di beberapa negara.
Buah tropis ini kerap diasumsikan lambang support pada masyarakat Palestina. Apakah arti?
Sejarah semangka Palestina
Pemakaian gambar semangka sebagai lambang Palestina bukan pertama kali ini terjadi.
Buah ini ada pertama kalinya sesudah Perang Enam Hari pada 1967, saat Israel menempati Pinggir Barat dan Gaza dan mencaplok Yerusalem Timur.
Saat itu, pemerintahan Israel mengumumkan jika menempatkan bendera Palestina akan dipandang seperti tindak pidana di Gaza dan Pinggir Barat.
D ikutip Time, untuk menghindar dari larangan itu, beberapa orang Palestina lalu menyiasatinya dengan memakai semangka. Saat dibelah, kemunculan semangka seperti bendera nasional Palestina yaitu dagingnya yang merah, bijinya yang hitam, dan kulitnya yang hijau.
Tetapi, pemerintahan Israel secara cepat mengetahui makna dari semangka ini. Kewenangan juga meluaskan larangan bukan hanya di bendera, tapi juga gambar semangka atau suatu hal yang meliputi tiga warna itu.
Seniman Sliman Mansour menjelaskan ke The National pada 2021 jika petinggi Israel pada 1980 lalu tutup pameran di 79 galeri di Ramallah karena hanya mengetahui ada pemakaian ke-3 warna bendera nasional Palestina.
“Mereka menjelaskan ke kami jika melukis bendera Palestina dilarang, begitupun melukis dengan warna bendera itu . Maka Issam (seniman Issam Badrl) menanyakan, ‘Bagaimana bila saya membuat bunga merah, hijau, dan putih?’, petugas itu menjawab dengan geram ‘Akan diambil alih. Bahkan juga bila Anda melukis semangka, itu akan disita’,” katanya.
Larangan pada bendera Palestina itu baru ditarik pada 1993, sesudah ada Persetujuan Oslo (Oslo Accords) yang menyaratkan pernyataan bersama oleh Israel dan Palestina. Persetujuan ini jadi kesepakatan resmi Israel-Palestina pertama kali yang coba menuntaskan perselisihan ke-2 daerah sepanjang sejumlah dasawarsa.
The New York Times sempat juga menulis peranan semangka sebagai lambang Palestina selama saat larangan bendera. Berdasar laporan itu, beberapa pemuda di Lajur Gaza diamankan karena bawa potongan semangka saat protes.
Pemakaian semangka sebagai lambang Palestina menyebar pada 2007 saat kejadian Intifada Ke-2 . Pada 2021, semangka kembali terkenal saat pengadilan Israel memutuskan keluarga Palestina di Yerusalem Timur untuk ditendang dari rumah mereka buat memberikan jalan untuk beberapa pemukim.
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberikan polisi negara itu wewenang untuk mengambil alih bendera Palestina.
Cara ini selanjutnya di ikuti oleh pengambilan suara untuk larang bendera Palestina diperlihatkan di lembaga yang diongkosi pemerintahan, termasuk kampus. RUU ini awalnya bisa lolos, tetapi gagal sesudah Israel bubarkan parlemen.
Pada Juni, Zazim, ormas Arab-Israel, mengeluarkan kampanye protes penangkapan dan penyitaan bendera.
Bersamaan dengan protes ini, beberapa gambar semangka juga terpajang di taksi-taksi yang bekerja di Tel Aviv.
“Pesan kami ke pemerintahan terang: kami akan temukan langkah untuk menghindar dari larangan yang tidak logis dan kami tidak stop berusaha untuk kebebasan berekspresif dan demokrasi,” kata direktur Zazim, Raluca Ganea.