Narasi Jorge Martin masalah Blunder di MotoGP San Marino

ruraltelecon.org – Jorge Martin mengaku membuat keputusan yang keliru saat memainkan balapan MotoGP San Marino 2024. Pembalap Sempurna Pramac itu cepat-cepat mengganti motor saat keadaan flag to flag.

MotoGP San Marino 2024 sebelumnya sempat diguyur hujan. Jorge Martin yang ada pada posisi ke-2 segera memiliki inisiatif mengganti motor, tetapi keputusan ini jadi permainan judi besar untuknya.

Jorge Martin sebenarnya mengawali start bagus. Ia ambil urutan ke-2, pas ada di belakang Bagnaia.

Morbidelli lantas jatuh waktu balapan tersisa 21 perputaran. Waktu itu, Morbidelli berada di urutan ke-3.

Tetapi di tengah-tengah jalannya balapan, hujan terlihat memberi warna Circuit Misano.

Sejumlah pembalap taruhan besar langsung memutuskan. Jorge Martin masuk langsung ke pitlane untuk menukar motor dengan ban basah. Balapan tetap tersisa 20 perputaran.

Pembalap yang lain masuk ke dalam pitlane diantaranya Vinales, Aleix Espargaro, Fernandez, Pedro Acosta, dan Alex Rins.

Tetapi hujan stop. Martin kembali masuk ke dalam pitlane. Pembalap Pramac Racing itu 2x menukar motor.

Keputusan ini membuat posisi Martin merosot. Dari dapat mengikuti Bagnaia, ia terlontar ke posisi 15.

Bukan tujuan Martin untuk membuat blunder. Ia mengaku jika ini murni kekeliruannya karena terlampau cepat-cepat untuk mengganti motor.

“Saya membuat keputusan yang kurang pas, menjadi kita mengambil maknanya dari peristiwa ini,” kata Martin d ikutip dari GPOne, Senin (9/9/2024).

Martin memutuskan itu bukan tanpa argumen. Hujan yang sebelumnya sempat mengguyuri Circuit Misano membuat aspalnya basah.

“Saya masuk karena telah hujan dan dari kelokan tiga ke 11 aspalnya benar-benar basah. Menanti lap-lap semestinya lebih bagus, karena selanjutnya (hujan) stop,” tutur Martin.

“Apa kita dialog mengenai cuaca bersama team? Tidak, saya tidak paham persisnya bagaimana keadaannya di depan. Penting untuk komunikasi dengan team, ini kali kita tidak melakukan.”

“Ini 100 % salah saya, sangat penting mendapat banyak informasi saat sebelum balapan,” tambah Martin.

Lantas apa yang membuat Martin tergesa-gesa? tidak turut Francesco Bagnaia yang waktu itu sedang pimpin jalannya balapan. Martin cuma katakan dianya terlampau cepat memutuskan.

Balapan pada akhirannya dimenangi Marc Marquez, lantas Bagnaia keluar sebagai runner up, dan Enea Bastianini melengkapi tribune ke-3 . Martin finish pada posisi 15.

“Saya cuma ingin memberi segala hal, dan pada akhirannya saya cuma pulang bawa satu point,” tambah ia.

“Mungkin dibanding konsentrasi pada balapan tersebut dan ingin memenanginya, saya semestinya seperti Bagnaia, lain waktu saya akan menanti,” tambah Martin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *